Masih yang Terindah (Rewind Part 1)
Assalamu’alaikum,
Welcome back with me, okee aku udah absen
berapa bulan sih gak ngepost udah lama yaa duhh, maafkan ya, akhir-akhir ini
emang jadwal padat gituu sekolah, test sana sini, pekerjaan rumah tiada henti,
belum kemarin kita Ujian Tingkat Kompetensi dan sebagian juga Ujian Sekolah,
pokoknyaa kemarin-kemarin best bangetlahh schedule nyaa hehe, btw jadi curcol
gini wkwk, maafkan sayaa J
Okee dan Alhamdulillah, di hari minggu yang
cerah ini akuu punya kesempatan buat nulis lagi dan mungkin seterusnya aku akan
sedikit free dari beban-beban dunia pendidikan yeayyyy.:D
Jadi dikesempatan ini akuu mau ngapain yak? Jadi
bingung sendirii hmm, ohiyaa gimana kalo sekarang akuu nyeritain hmm soal karya
lama aku yang ternyata semuanya nyesek semuaa :3 Dan kebetulan karena banyak
jugaa gitu ‘karya nyesek’ yang gak
pernah nemu ending ini, gimana kalo kita bagi-bagi tiap posting gituu yaa hehee
Okee, jadi yang hari ini akan kita rewind yaitu
satu karya aku yang judulnyaa “MASIH
YANG TERINDAH”, dari judulnya aja udah nyesek gituu kan, okee pas re-read
yang ini tiba-tiba keinget lagu Sammy
Simorangkir, yang gini nihh
Engkau masih yang terindah
indah di dalam hatiku
mengapa kisah kita berakhir
yang seperti ini--♬
Ya,
ceritanya kurang lebih seperti lagu diatas gituu, tentang seseorang yang kisah
cintanya kandas ditengah jalan dan menyesal gituu. Lahh baperr-baperr L Dan satu lagi yang perlu kalian tau, cerita ini
dibuat tepat pada Friday,
November 28, 2014, 7:23:23 PM. Iyaa, 2014 coy, bisa dikatakan satu tahun yang lalu lebih gituu ya, dan
aku udah nulis yang nyesek-nyesek HAHA
Dan daripada kalian mulai jengah dengan
segala perkataan akuu itu, langsung ajaa ini dia karya nyesek yang pertamaa~
MASIH YANG TERINDAH
Keyla’s POV
Hari ini masih sama
seperti hari-hari sebelumnya, aku menjalankan rutinitasku sebagai seorang
pelajar disalah satu SMA yang cukup terkenal di Jakarta yaitu Newart
International Senior High School. Yaps, sekolah seni. Dari dulu sampai sekarang
seluruh anggota keluarga Lazerda memang memiliki jiwa yang kental dengan musik.
Aku berjalan menyusuri koridor sekolah yang nampak masih sepi. Pandanganku
terjatuh kepada seseorang yang sedang berjalan berlawanan arah denganku.
“Huhh, dia masa lalu
loe key. Jangan buat dia merasa menang, lupain dia.”batinku.
Orang itu memandangku datar, dan
segera memalingkan wajahnya ketika aku meresponnya dengan sebuah senyuman sinis.
Jujur, sebenarnya aku tidak ingin memperlakukannya seperti itu tapi apa daya,
dia yang sudah melibatkan ku dalam permainan ini.
“Wajahnya biasa aja,
gak usah sinis kayak gitu juga.”sindir dia, ketika aku dan dia berpapasan.
Aku menghela nafas berat dan mulai
melangkah cepat menuju kelasku. XII art 2.
^^
Reza’s POV
Bel istirahat telah berbunyi
beberapa menit yang lalu. Tapi entah kenapa aku merasa sangat malas untuk
melangkahkan kaki menuju kantin. Aku tidak merasa lapar. Yang aku inginkan
sekarang hanya memejamkan mata yang terasa sangat lelah.
“REZAA!”
Teriak seseorang yang refleks
membuatku berdecak kesal.
“ckck. Apaan sih sya?”
“Temenin gue ke kantin
yuk?”dengan genitnya dia merangkul dan menarik tanganku.
“sya lepas, gue bisa
jalan sendiri.”protes ku.
“Kan kita pacaran za,
gapapa dong kalo gue rangkul loe.”
“Huhh, terserah loe
deh.”
Aku hanya bisa pasrah menghadapi
cewek satu ini. Cewek yang membuat semua nya makin terlihat rumit. Alsya
Dhiasta Nuraga.
^^
Keyla’s POV
“KEYLA LAZERDA!”teriak Ara keras.
“Hah? Iya? Kenapa
ra?”Tanyaku dengan polosnya. Pasalnya aku sama sekali tak mendengar apa
yang dia bicarakan, pikiranku tersita
oleh satu nama. Reza Aditya Ramzean.
“ckck kantin yuk? Gue
lapar nih.”ajak ara memelas.
“Hmm yaudah deh yuk.”
Aku dan ara pun melangkah
meninggalkan kelas XII Art 2. Sepanjang perjalanan kami bercanda, sampei beberapa kali aku hampir menabrak orang akibat hebohnya
tertawa.
“Wihh, gara-gara loe
nih key. Kita jadi gak kebagian tempat kosong kan.”ucap ara menyisir seluruh
penjuru kantin.
“Hehe sorry deh ra”
“Ehh, pojok sana
kosong tuh. Disana aja deh yuk?”ajakku, menarik tangan ara.
“Eitss, loe kesana
aja. Gue yang mesen, loe mau pesen apa?”
“Samain aja deh,
thanks ya ra.”setelah mendapat anggukan dari ara, aku melangkah menuju tempat
kosong tadi. Pandanganku menyisir seluruh penjuru kantin dan berhenti di satu
titik. Dadaku terasa sesak melihat pemandangan itu. Pemandangan dimana seorang
reza berjalan menuju kearah ku sambil merangkul tangan alsya dengan mesra.
“Hei key. Bolehkan gue
gabung sama loe? Meja yang lain penuh tuh.”ucap alsya dengan angkuhnya.
“Hei. Dia ngomong
santai banget. Gak inget dia udah bikin gue kehilangan reza!”batinku menjerit.
“Ehem, Keyla orang
ngomong jawab dong. Loe bisu hah?”ucap Reza.
“Ehh… iya boleh kok.
Duduk aja.”jawabku senyum palsu.
“ckck. Dasar!”desis
Reza.
“Mau makan apa sayang?
Biar aku yang pesenin.”ucap reza sok manis. Aku memutar bola mata melihat itu.
“Key, nih pesenan-ehh
Hei sya,za”ucap ara terpotong melihat alsya dan reza yang duduk didepanku.
“Hei Ara!”jawab Alsya.
“Aku pesenin ya
sayang. Waiting baby”sambung reza.
Alsya memandangku dengan tatapan
seolah bertanya Loe-yakin-soal-ini?. Aku hanya menganggukkan kepala untuk
meresponnya. Aku pun mulai menikmati makan siangku. Selang beberapa menit reza
datang membawa makanannya dan alsya.
Kami makan dalam diam. Hingga
akhirnya alsya tersedak dan membuat reza panik.
“Minum sya”
“Makasih yaa za.”
“Anything for you
baby.”ucap reza mengelus pipi alsya.
“gue duluan yaa, ada
tugas yang belum gue kerjain.”ucapku memaksakan senyum dan berlalu pergi.
“Keyla kenapa
ra?”Tanya reza.
“Pikir sendiri ajaa
deh za. Masa loe gak peka.”
“gue duluan.”sambung
ara dan bergegas meninggalkan reza dan alsya.
^^
Sekarang yang bisa aku lakukan
hanya duduk di atap sekolah sambil menangis. Iya, aku memang cengeng. Tapi
apalagi yang bisa aku lakukan selain ini. Hembusan angin menerpa wajahku. Sudah
dari beberapa jam yang lalu aku duduk disini mengabaikan suara bell dan
handphone ku yang dari tadi menampilkan tulisan ‘Ara’s Calling…’. Dia pasti
nyariin aku, pasalnya setelah kejadian di kantin, aku berdiam diri disini
sampei bell pulang berbunyi.
“ckck cengeng banget
sih”ucap suara yang ku kenal dan duduk disampingku.
“Ngapain loe kesini?”sinisku
tanpa sedikitpun menoleh kearah nya.
“sinis banget key, loe
marah sama gue?”
“Menurut loe reza
aditnya ramzean?”responku. ya, orang itu reza.
“Gue udah minta maaf
key, salah loe sendiri kenapa dulu loe putusin gue gitu aja?”
“harus berapa kali gue
bilang za, alasan gue jelas. Gue mau fokus sama sekolah, kita udah kelas XII.”
“fokus sekolah loe
bilang? Akhir-akhir ini, gue sering liat loe jalan sama kevin. Itu yang loe
bilang fokus?!”ucap reza meninggi.
“Loe salah paham za.
Gue gak ada apa-apa sama kevin.”
“jangan coba buat
bohongin gue keyla!”bentak reza.
Reza benar-benar berubah bahkan
dia tega membentakku yang jelas dia udah tau itu kelemahanku. Mataku mulai
memanas tak terasa cairan bening itu mengenai kedua pipiku. Ya, aku menagis.
“loe egois! Loe gak
ngizinin gue deket sama cowok. Sedangkan loe deket sama banyak cewek. Loe egois
zaa! Loe-”bentakku diiringi tangisan.
^^
Reza’s POV
“loe egois! Loe gak
ngizinin gue deket sama cowok. Sedangkan loe deket sama banyak cewek. Loe egois
zaa! Loe-”bentak keyla, aku cukup terkejut dengan perubahan intonasi keyla tapi
aku lebih terkejut melihat keyla yang sedang terisak.
“maaf gue-“ Aku
merengkuh tubuhnya. Jujur, hati ini sakit ngeliat keyla nangis kayak gitu. Aku
merasa jadi orang paling bodoh di muka bumi ini.
“gue udah nyuruh loe
buat nunggu gue sampai kita lulus bareng-bareng, loe udah janji bakal selalu
ada buat gue, bikin gue bahagia, nyanyi buat gue, nemenin gue. Tapi apa za? Loe
ingkarin itu semua. Loe anggap apa hubungan kita selama dua tahun ini? Dengan
mudahnya loe jadian sama alsya dan mesra-mesraan di depan gue. Dimana hati lo
za? Lo jahat sama gue. Lo nebar janji kayak nebar paku nyakitin semua. Gue
kecewa sama lo. Gue-“
“Sstt udah key. Maaf
guee khilaf, gue terlalu cemburu liat lo sama kevin. Gue nyesel udah jadian
sama alsya. Lo masih mau nunggu gue kan?”Ini kali pertamanya aku ngeliat keyla
kayak gini. Aku gak kuat harus denger semua kejahatanku sama keyla. Tuhan,
sebegitu jahatkah aku?
“ckck, lo mau bikin
janji terus lo ingkarin lagi za? Gue udah capek ngadapin lo yang kayak gini.
Gue nyerah.”
“Keyla, gue minta
maaf. Keyla!! KEYLA!.”
Keyla terus berlari
meninggalkanku dengan seribu rasa sesak. Oke, aku memang salah. Aku egois dan
aku emang berhak dapet ini. Mungkin ini juga yang keyla rasakan saat aku jadian
sama alsya, tapi kenapa sesakit ini? Bahkan ini lebih sakit dari keputusan
keyla, untuk menyudahi kisah kita.
***
Benerkan
kisah nyaa gak nemu ending, gak jelas, yang pasti tentang patah hati, gagal
move on, yang jelas nyesek-nyesekkan gituu, dan kalian juga harus tau kisah di
balik cerita nyesek di atas emang based on true story gituu, dan disana akuu sebagai Keyla yakk, iyaa aku
tokoh utamanya yang dikasih janji-janji palsu wkwk, kan jadi keinget ’03 July.’ Hmm.
Yaudahlah
yaa, masa lalu harus ditempatin di masa lalu, jangan di campurkan adukkan dengan masa sekarang(?). Lagian masa smk have fun kok, bahagia-bahagia gituu, nanti akuu share deh yaa wkwk
Sekian untuk postingan hari ini yang jelas gak ada manfaatnya ginii, tapi kali aja bisa jadi inspirasi buat kalian yang galau-galau terus bingung curhat, recommended banget buat bikin ceritaa kayak diatas, lumayan kan patah hati jadi ajang berkarya haha :D
Sekian untuk postingan hari ini yang jelas gak ada manfaatnya ginii, tapi kali aja bisa jadi inspirasi buat kalian yang galau-galau terus bingung curhat, recommended banget buat bikin ceritaa kayak diatas, lumayan kan patah hati jadi ajang berkarya haha :D
Okay, see you on next post yang
lebih bermutuuu, xoxo.
Jadi lupaa klik like and share
untuk mendukung blogger Indonesia, Hatur Nuhun.
Comments
Post a Comment