Almost is Never Enough
Hai hai hai
hai, hehe :)
Setelah sekian lama gak posting, bagai orang
berhibernasi, akhirnya sekarang punya kesempatan lagi buat posting yeayyy,
sesungguhnya sih kemarin udah ada beberapa tulisan tapi karena timing nya gak
pas jadi gak di post hehe *alasan padahal males*. Perlu diketahui akuu
kemarin-kemarin sibuk sama kehidupan nyataa, dan tanggung jawab sebagai
pelajaran yang siap ikut membangun Negara. Btw, 2 hari yang lalu aku genap 16
th yeee, *oke ini gak penting* #Abaikan.
Okee, jadi kali ini, sesungguhnya saya sedang
kesel-sekesel-kesel-kesel….nya sama sesuatu dan berniat buat posting disini,
maaf yaa blog, akuu nyampah disiniiii, yaudah langsung ke Tujuan yaa, yuhuuu
ALMOST IS NEVER ENOUGH
Oh, almost, almost is never enough
So close to being in love--♬
So close to being in love--♬
Lagu itu emang udah jadi playlist favorite
sejak lama, tapi entah kenapa, hari ini ketika aku kembali mendengarkannya,
tiba-tiba, setetes demi setetes air turun dari kedua bola mata yang tak pernah
berani menatapmu.
Setelah sekian lama, baru hari ini aku
mengerti, arti dari setiap bait lagu yang hampir setiap hari aku dengarkan.
Lagu itu seperti kita, iya aku dan kamu, yang mengaku saling menyukai namun
hanya bisa menyangkal ketika orang bertanya “Kalian itu sebenarnya apa?”. Haha,
lucu memang.
Kamu tau? Ada
banyak hal yang ingin ku katakan namun aku tak sanggup berkata. Untuk itu aku
menulis ini, untukmu yang terasa dekat tapi tak tergapai.
Mungkin, kita sama-sama tau, aku dan kamu punya beberapa perbedaan.
Mungkin, kita sama-sama tau, aku dan kamu punya beberapa perbedaan.
Aku bingung
harus memulai ini dari mana, tapi bagaimana kalo kita mulai dari aku yang
kadang sering kesel dan gemes sama sikap kamu.
Iya, ekspetasi
emang gak pernah sama kayak realita. Waktu itu, ketika kamu lihat ada seorang
cowok yang dekat denganku, ekspetasiku kamu menunjukan kalo keberatan tentang
itu, tapi realitanya bahkan kamu tetap memasang wajah datar andalanmu itu.
Ekspetasiku
ketika aku….
Kamu ingat
moment payung? Ketika itu aku berharap kamu merebut payung itu dan berkata “Biar
aku saja”, tapi realitanya kamu hanya tertawa.
Moment
buku? Sama, aku juga berharap kamu berkata “gapapa, biar nanti aku saja”, tapi
realitanya justru kamu malah menyarankan apa yang tak aku inginkan.
Moment
ketika aku mengeluh tentang tugas? Kenapa kamu tidak berkata “Kalo tetep susah,
biar besok aja, aku bantuin”? kamu hanya berkata ya, I can say.
Moment ketika
pulang sekolah, kapan kamu siap berkata “Aku duluan” atau “hati-hati”? Dan
kapan kita jadi kita yang dulu? Yang
gak pernah ngerasa jarak itu ada, bener ya Everything has changed.
Aku kangen kamu yang dulu, yang selalu jadi
tempat aku ngeluh dengan nada manja menjijikan tanpa pernah takut kamu ilfeel.
Yang selalu bantu aku tanpa paksaan, yang selalu nyari kesalahan aku dan
ngeledek sambil ketawa, yang tak pernah berhenti buat percakapan, yang minjem
hp cuman buat maen game. Aku kangen kamu yang dulu, ini mutlak.
Sesungguhnya aku gak nuntut kamu buat jadi apa
yang aku mau, aku gak ada maksud membuat kamu ngerasa terbebani, aku gak maksud
kayak gitu. Mau kamu bersikap seperti apapun, terserah, itu urusanmu. Tapi kamu
harus tau, bertahan untuk tidak mengatakan adalah hal yang melelahkan.
Jadi aku cuman ingin mengatakan, bukan
menghakimi atau apapun itu. Aku bahagia kok dengan kamu yang kayak gini, tapi
setidaknya jika kita dekat seperti dulu lagi ini akan lebih bahagia.
Daisuki, captain <3.
***
Yashh, end
of that curhatan gak penting, si doi baca syukur, kalo gak baca ya tetep harus
bersyukur, btw, ini post ter-absurd kayaknyaa, sekali lagi maaf ini nyampah,
biar gak terlalu nyampah, akuu post interpretasi Almost is Never Enough jugaa
yaa, check this out~
I'd like to say we
gave it a try
I'd like to blame it all on life
Maybe we just weren't right
We're lots alike
Lots alike
Apa lagi ini yang bisa kukatakan padamu? Biarlah saja, mungkin takdir memang sudah memutuskan seperti itu. Kau dan aku, tidak tertulis bisa bersatu. Padahal dulu kita sudah mencobanya. Padahal kita sama-sama memiliki rasa. Entahlah, aku tak ingin membahas sebabnya lagi. Aku sendiri bingung. Kita begitu cocok, begitu mirip, begitu saling melengkapi.
And we can deny it as much as we want
But in time our feelings will show
Cause sooner or later
We'll wonder why we gave up
But truth is, everyone knows
Semua teman kita tahu kalau kita saling mencintai. Mereka bilang dari bahasa tubuh kita saja sudah terbaca. Tapi selama itu, selama periode proses penyatuan kita, kita berdua selalu menyangkal perasaan kita masing-masing. Kita hanya tertawa jika ada yang bertanya. Kita bilang, biarkan waktu yang memutuskan, tanpa mencoba, tanpa berusaha. Kita menyerahkan perasaan pada takdir. Memang sih, banyak factor yang membuat kita melakukan penyangkalan itu. Sekarang, lihatlah. Hanya sesal yang kita hadapi setiap hari.
Oh, almost, almost is never enough
So close to being in love
If I would have known that you wanted me
The way I wanted you
Maybe we wouldn't be two world apart
But right here in each others arms
Well we almost, we almost knew what love was
But almost is never enough
Hampir saja tidaklah pernah cukup untuk dijadikan alasan. Kita begitu dekat, hingga saling jatuh cinta. Kita ternyata sama-sama memiliki rasa. Tapi kata itu tak pernah terucap, hingga menguap laksana asap. Aku menginginkanmu, sebesar kau menginginkanku. Andai dulu kukatakan kalau aku mencintaimu, mungkin kau tak kan pergi meninggalkanku. Kita akan terus bersama, merenda kasih yang tertunda. Kita hampir mengatakan perasaan, andai ego tak menghalang. Andai, andai, andai, tak ada gunanya lagi menyesal sekarang.
NATHAN SYKES
If I could change the world overnight
There'd be no such thing as goodbye
You'll be standing right where you were
And we'd get the chance we deserve
Jika bisa kuputar waktu, aku ingin kembali ke masa itu. Masa di mana kita masih bersama, menjalin hubungan kawan yang mesra. Akan kukatakan padamu kalau kau bukanlah sekedar kawan lagi bagiku. Sosokmu telah merasuk di hatiku. Kita mungkin takkan terpisah. Kita kan bersama merenda cinta. Harusnya kukatakan padamu dulu. Menyesal sekarang tak lagi berlaku.
Try to deny it as much as you want
But in time our feelings will show
Cause sooner or later
We'll wonder why we gave up
The truth is everyone knows
Kau bisa saja menyangkal kalau kau dulu juga mencintaiku. Tapi aku tahu. Matamu tak bisa berdusta, meski bibirmu tak mengucap cinta. Bahkan semua teman kita tahu hatiku hanya untukmu, begitupun dengan hatimu, hanya untukku.
Oh, oh baby, you know, you know baby
Almost, is never enough baby
You know
Oh, Kasihku, apa yang sudah kulakukan dulu? Melepasmu begitu saja. Andai dulu aku berkata, bahwa ada cinta di antara kita, kita kan bersama dan bahagia. Hampir saja kau jadi milikku andai egoku tak menuntut kau mengucapkan kata itu padaku terlebih dahulu.
I'd like to blame it all on life
Maybe we just weren't right
We're lots alike
Lots alike
Apa lagi ini yang bisa kukatakan padamu? Biarlah saja, mungkin takdir memang sudah memutuskan seperti itu. Kau dan aku, tidak tertulis bisa bersatu. Padahal dulu kita sudah mencobanya. Padahal kita sama-sama memiliki rasa. Entahlah, aku tak ingin membahas sebabnya lagi. Aku sendiri bingung. Kita begitu cocok, begitu mirip, begitu saling melengkapi.
And we can deny it as much as we want
But in time our feelings will show
Cause sooner or later
We'll wonder why we gave up
But truth is, everyone knows
Semua teman kita tahu kalau kita saling mencintai. Mereka bilang dari bahasa tubuh kita saja sudah terbaca. Tapi selama itu, selama periode proses penyatuan kita, kita berdua selalu menyangkal perasaan kita masing-masing. Kita hanya tertawa jika ada yang bertanya. Kita bilang, biarkan waktu yang memutuskan, tanpa mencoba, tanpa berusaha. Kita menyerahkan perasaan pada takdir. Memang sih, banyak factor yang membuat kita melakukan penyangkalan itu. Sekarang, lihatlah. Hanya sesal yang kita hadapi setiap hari.
Oh, almost, almost is never enough
So close to being in love
If I would have known that you wanted me
The way I wanted you
Maybe we wouldn't be two world apart
But right here in each others arms
Well we almost, we almost knew what love was
But almost is never enough
Hampir saja tidaklah pernah cukup untuk dijadikan alasan. Kita begitu dekat, hingga saling jatuh cinta. Kita ternyata sama-sama memiliki rasa. Tapi kata itu tak pernah terucap, hingga menguap laksana asap. Aku menginginkanmu, sebesar kau menginginkanku. Andai dulu kukatakan kalau aku mencintaimu, mungkin kau tak kan pergi meninggalkanku. Kita akan terus bersama, merenda kasih yang tertunda. Kita hampir mengatakan perasaan, andai ego tak menghalang. Andai, andai, andai, tak ada gunanya lagi menyesal sekarang.
NATHAN SYKES
If I could change the world overnight
There'd be no such thing as goodbye
You'll be standing right where you were
And we'd get the chance we deserve
Jika bisa kuputar waktu, aku ingin kembali ke masa itu. Masa di mana kita masih bersama, menjalin hubungan kawan yang mesra. Akan kukatakan padamu kalau kau bukanlah sekedar kawan lagi bagiku. Sosokmu telah merasuk di hatiku. Kita mungkin takkan terpisah. Kita kan bersama merenda cinta. Harusnya kukatakan padamu dulu. Menyesal sekarang tak lagi berlaku.
Try to deny it as much as you want
But in time our feelings will show
Cause sooner or later
We'll wonder why we gave up
The truth is everyone knows
Kau bisa saja menyangkal kalau kau dulu juga mencintaiku. Tapi aku tahu. Matamu tak bisa berdusta, meski bibirmu tak mengucap cinta. Bahkan semua teman kita tahu hatiku hanya untukmu, begitupun dengan hatimu, hanya untukku.
Oh, oh baby, you know, you know baby
Almost, is never enough baby
You know
Oh, Kasihku, apa yang sudah kulakukan dulu? Melepasmu begitu saja. Andai dulu aku berkata, bahwa ada cinta di antara kita, kita kan bersama dan bahagia. Hampir saja kau jadi milikku andai egoku tak menuntut kau mengucapkan kata itu padaku terlebih dahulu.
And here is
part favorite dan ter-ngena di lagu ini buat akuu, sukaa bangett, bikin baperrr
wkwk :’v
Okee sekian see you on next post yang lebih bermutuuu, xoxo.
Jadi lupaa
klik like and share untuk mendukung blogger Indonesia, Hatur Nuhun.
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete